Keuangan, Uncategorized

Financial Planner Untuk Diri Sendiri

Perbaiki kebiasaan, perbanyak kebisaan

Lutfi Trisandi Rizki

Mengelola uang memang sulit, sering kali kita merasa bahwa dana yang kita butuhkan saat kita perlukan seperti tidak mencukupi. Padahal bisa jadi kita sudah melakukan rencana menabung atau menyisihkan penghasilan kita. Nah.. kalo sudah begini sepertinya kita memerlukan seseorang yang ahli dalam perencanaan keuangan ya. Tapi kan gak mungkin jugalah kalau kita menyewa jasa perencanaan keuangan atau financial planner, sementara mungkin profesi kita seorang freelancer.

Secara jelasnya, apa sih sebenarnya financial planner itu dan apa saja yang dilakukannya? Financial Planner atau Perencanaan keuangan adalah tugas seseorang yang ahli dibidang ekonomi dalam mengurus aliran kas masuk dan keluar untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Fungsinya tentu mempersiapkan masa tua yang terbebas dari utang, hidup sejahtera, serta memiliki pengelolaan keuangan yang baik.

Proses perencanaan ini meliputi penentuan tujuan hidup, prioritas, serta tujuan finansial seseorang, lalu dengan mempelajari kondisi, risiko, gaya hidup, serta penghasilannya saat ini, merancang sebuah rencana yang realistis untuk mencapai tujuan tersebut.

photogrid_1517383261617-634564387.jpg

Nah..jadi menjadi financial planner untuk diri sendiri bisa kok. Kebetulan sekali saya mendapat undangan mini workshop tentang “Panduan menjadi Financial Planner: Untuk Freelancer dan Ibu Rumah Tangga” yang diadakan oleh Grasindo dengan narasumber seorang financial planner sekaligus penulis buku keuangan, Lutfi Trisandi Rizki, Nadya Maulina dan Iin Susanto. Acara yang diselenggarakan di Mozilla Community Space ini membahas tentang bagaimana kita mengatur keuangan kita.

photogrid_15173798110651766576212.jpg
Lutfi Trisandi Rizki, Financial Planner (Dok:penulis)

Perencanaan keuangan digambarkan sebagai proses yang dimulai dari menetapkan tujuan, menjalankan semua rencana yang telah dibuat dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan rencana yang telah kita buat. Perencanaan keuangan merupakan jembatan penghubung antara impian-impian kita dengan realita kehidupan kita dimasa yang akan datang.

Ada 10 langkah yang harus kita lakukan agar keuangan kita menjadi sehat, yaitu dengan melakukan sebagai berikut:

  1. Buat bujet keuangan yang jelas. Catat semua kebutuhan kita, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga uang sekolah anak-anak dan juga pelunasan hutang. Setelah itu tentukan anggaran ideal yang benar-benar dibutuhkan.
  2. Tentukan dana darurat. Dana darurat adalah dana yang wajib dimiliki oleh semua orang yang sedianya akan diperlukan ketika dalam keadaan darurat tanpa mengganggu dana yang lain.
  3. Jaga aset terpenting kita dengan memiliki asuransi. Asuransi memang tidak dapat mencegah terjadinya bencana, tapi dengan asuransi kita dapat mencegah kerugian yang ditimbulkan akibat bencana tersebut. Misalkan saja kita mempunyai rumah sebagai aset penting kita, dengan kita mengasuransikan rumah kita berarti kita telah melindungi rumah kita apabila terjadi bencana yang tidak kita inginkan. Bahkan diri kita sendiri merupakan aset yang sangat berharga, jadi tetap harus dilindungi dengan asuransi kesehatan atau asuransi jiwa. Dengan asuransi akan melindungi aset dan orang-orang yang kita cintai.
  4. Kendalikan utang. Ada 2 kategori utang yang dilakukan, yaitu: 1. Utang Produktif, yaitu utang yang dilakukan demi kemajuan usaha, misalnya kita berutang untuk membeli laptop sebagai sarana kita sebagai freelancer. 2. Utang Konsumtif, yaitu utang yang tidak menunjang kemajuan usaha tapi malah membuat kita konsumtif, kartu kredit contohnya. Karena bila kita tidak bijak menggunakannya hanya akan menambah beban kita.
  5. Atur keinginan. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Terkadang kita sulit mengontrol dan membedakan bahwa yang akan kita beli itu bukanlah suatu kebutuhan tapi keinginan. Keinginan boleh saja dituruti asalkan sesuai dengan kondisi keuangan.
  6. Jangan lupa membayar dan melaporkan pajak. Berapapun penghasilan kita, jangan lupa bayar dan laporkan pajak kita. Akan mudah apabila kita pekerja kantoran, karena urusan pajak sudah otomatis terpotong dari gaji kita. Untuk freelancer tentu tetap ada hitungannya tersendiri. Petugas pajak akan membantu kita dalam menghitungnya.
  7. Persiapkan masa tua. Masa tua bahagia, siapa yang tidak menginginkannya? Oleh sebab itu persiapkan diri sejak masih produktif dengan mempunyai tabungan dan dana darurat.
  8. Berinvestasi mulai dari sekarang. Secara sederhana investasi sebagai menyimpan uang yang nantinya akan kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Artinya nilai uang yang kita investasikan harus bertambah atau dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ada banyak investasi misalnya emas, perhiasan, reksadana atau properti yang semuanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
  9. Tambah terus penghasilan. Mengembangkan diri termasuk salah satu strategi agar penghasilan kita terus bertambah. Perluas jaringan dan ide-ide juga jalin komunikasi dengan baik.
  10. Liburan. Yup, siapa yang gak butuh liburan? Dengan berlibur manfaat kesehatan dapat kita rasakan, yaitu: mengurangi stress atau tekanan akibat pekerjaan, memiliki wawasan baru, kepercayaan diri bertambah dan dengan berlibur dapat mencegah penyakit. Atur liburan seduai dengan jadwal dan bujet yang ada.

Demikian 10 langkah yang saya kutip dari penjelasan Bapak Lutfi dalam bukunya “10 Langkah Menjadi Financial Planner Untuk Diri Sendiri: Khusus Freelancer”. Perencanaan keuangan memang tidak menjanjikan kita menjadi kaya secara mendadak. Namun lebih pada pendisiplinan langkah untuk belajar mengendalikan diri, juga menyediakan kondisi finansial masa depan yang terbaik bagi diri sendiri dan keluarga yang kita cintai.

Seri buku tentang Financial Planner ini ada 3, yaitu khusus untuk ibu rumah tangga, karyawan dan freelancer. Nah..kalo kalian tertarik bisa langsung pesan di Grasindo  daripada penasaran, ya gak?

img-20180128-wa00001766576212.jpg
Peserta mini workshop beserta narasumber (Dok:Kiki H)

 

HQ’18

 

 

 

 

13 thoughts on “Financial Planner Untuk Diri Sendiri”

  1. Yup freelance macam kita ini emang perlu banget financial planner yang baik, jangan sampe pas lagi banyak job kita hura hura tapi pas sepi job kita haru haru…

    Like

  2. Aduh paling susah nabung, apalagi banyak beli ini itu. Padahal memang investasi dari sekarang memang diperlukan untuk masa depan. Kayaknya harus bikin financial planner nih

    Like

Leave a reply to Tika Samosir Cancel reply